Disdukcapil Bantul Gelar Rapat Koordinasi Optimalisasi Pemanfaatan Data Kependudukan

Rabu (14/5/2025), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bantul menggelar Rapat Koordinasi Optimalisasi Pemanfaatan Data Kependudukan dalam mendukung program dan kegiatan perangkat daerah. Bertempat di Ruang Rapat Lantai 1 Disdukcapil Bantul, acara ini dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bantul, Inspektur Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul, perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul, serta para Panewu se-Kabupaten Bantul dan jajaran internal Disdukcapil Bantul.


Dalam sambutannya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bantul, Hermawan Setiaji, menegaskan pentingnya  data kependudukan dalam upaya menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Bantul yang masih berada di angka 3,78% (±37 ribu jiwa). Beliau juga menyoroti pemanfaatan data kependudukan dalam sektor kesehatan dan pendidikan, serta menekankan komitmen seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mendukung program Bupati, khususnya dalam hal administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.


Kepala Disdukcapil Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo dalam kesempatan tersebut menyampaikan beberapa perkembangan terkini terkait upaya peningkatan kualitas layanan dan pemanfaatan data kependudukan. Hal-hal yang disampaikan meliputi rencana pemutakhiran data kependudukan, khususnya nama orang tua kandung yang masih kosong di Kartu Keluarga.  Diharapkan Kapanewon juga dapat menginformasikan kepada masyarakat. Selanjutnya beliau menyampaikan progres kerja sama dengan OPD di mana 9 OPD yang telah menjalin kerja sama telah memperoleh izin dari Kementerian Dalam Negeri. Secara spesifik kepada para Panewu, disampaikan informasi mengenai program road show Disdukcapil ke tingkat Kalurahan guna memberikan sosialisasi terkait pengisian kolom nama ibu kandung dalam Kartu Keluarga (KK), mengingat masih terdapat sejumlah 43 ribu lebih warga dalam KK di Kabupaten Bantul yang belum terisi data tersebut. Kami berupaya memberikan pelayanan yang optimal dengan dilandasi semangat kolaborasi dan gotong royong, sebagaimana tercermin dalam tagline internal “Dino iki tetulung, liya dina ditulungi”, ujarnya.


Dalam sesi diskusi, beberapa perwakilan dari Kapanewon menyampaikan permasalahan yang dihadapi di lapangan, mulai dari kurang responsifnya dukuh dalam pembaruan KK hingga persoalan NIK ganda. Disdukcapil pun menegaskan komitmennya dengan program roadshow ke kalurahan untuk mensosialisasikan pentingnya kelengkapan data, termasuk pengisian nama ibu kandung dalam KK. Melalui kolaborasi dan keterbukaan lintas sektor, Disdukcapil berharap pemanfaatan data kependudukan dapat menjadi fondasi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih presisi, responsif, dan menyejahterakan. (ocd)