Disdukcapil Bantul Lahirkan Inovasi 'Jebol Perekat Duren' dan 'SIJAKA', Tekankan Kolaborasi Peningkatan Akurasi Data Kependudukan

Upaya Pemerintah Kabupaten Bantul dalam menghadirkan layanan administrasi kependudukan (adminduk) yang akurat dan berkeadilan mencapai babak baru. Hari ini Jumat, 10 Oktober 2025 bertempat di Ruang Rapat Disdukcapil Kabupaten Bantul, diselenggarakan Evaluasi Kerja Sama Pemanfaatan Data Kependudukan sekaligus Launching Inovasi Jebol Perekat Duren (Jemput Bola Perekaman KTP-el bagi Penduduk Rentan) dan SIJAKA (Sosialisasi Penjangkauan Adminduk di Kalurahan).

 

Dua inovasi ini menjadi solusi atas tantangan mendasar, yakni data kependudukan belum mutakhir dan akses yang belum optimal. Inovasi Jebol Perekat Duren merupakan langkah proaktif untuk menyasar kelompok rentan melalui kolaborasi intensif dengan Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes), Rumah Sakit, Panti Sosial, dan Koordinator PKH. Sementara itu, inovasi SIJAKA merupakan strategi Disdukcapil untuk hadir secara masif di Kalurahan, bersinergi dengan Dukuh dan RT, melakukan  sosialisasi, diskusi, dan layanan terintegrasi untuk memudahkan warga memperbarui data. Selain itu, Disdukcapil juga tengah merencanakan Gerakan Sadar Pencatatan Nikah yang akan berkolaborasi dengan Kemenag dan Pengadilan Agama untuk layanan terpadu seperti Isbat Nikah, Pencatatan Nikah serta pembaruan data kependudukan.

 

Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai ini dihadiri oleh Kepala Dinas Dukcapil Bantul, Kwintarto Heru Praboro, bersama jajaran sekretaris, kepala bidang, dan staf Dukcapil Bantul. Turut hadir pula para pimpinan dari berbagai lembaga, di antaranya Kepala Kantor Kementerian Agama Bantul, serta sejumlah pimpinan lintas OPD seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas P3APPKB, Dinas Dikpora, RSUD Panembahan Senopati, Panti Gotong Royong, UPT Perlindungan Perempuan dan Anak, Koordinator Peksos dan PKH, Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak, Panewu se-Kabupaten Bantul hingga Ketua Paguyuban Lurah “Abiyasa” dan Paguyuban Dukuh “Pandu”.

 

Melalui evaluasi kerja sama, Disdukcapil Bantul juga memaparkan hasil evaluasi pemanfaatan data kependudukan hingga September 2025. Sejumlah lembaga dan instansi telah aktif menggunakan akses data kependudukan melalui web portal Dukcapil, di antaranya Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta DPMPTSP. Selain itu, sebanyak 17 kapanewon dan 75 kalurahan juga telah memanfaatkan data agregat kependudukan untuk mendukung profil wilayah dan layanan terintegrasi. Meski demikian, sejumlah OPD masih perlu meningkatkan optimalisasi pemanfaatan data agar pengambilan kebijakan di daerah semakin berbasis data yang valid dan mutakhir.

 

Kepala Disdukcapil Kabupaten Bantul dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memperkuat kesadaran administrasi kependudukan di masyarakat. “Kami berharap seluruh stakeholder dapat terus berkolaborasi untuk memastikan setiap warga memperoleh hak identitas dan akses terhadap pelayanan publik. Inovasi seperti Jebol Perekat Duren dan SIJAKA adalah bukti nyata komitmen kami untuk menjemput bola dan menjangkau penduduk rentan,” ungkapnya.

 

Dengan sinergi yang semakin kuat dan inovasi yang berkelanjutan, Dukcapil Bantul terus melangkah sebagai instansi pelayanan publik yang adaptif, inklusif, dan berintegritas.(ocd)